Budidaya Ikan Mas Koi




1.PENDAHULUAN
Ikan koki mutiara merupakan jenis ikan mas yang mempunyai tubuh bulat dengan kepala kecil dan ekor lebar. Ikan ini berasal dari daratan cina, namun di Indonesia sudah lama dapat dibudidayakan.
Pemasaran ikan ini selain di dalam negeri juga merupakan jenis ikan yang di eksport dan harganyapun cukup tinggi.

2.PEMIJAHAN
1)Pemilihan induk
a.Induk yang baik untuk dipijahkan sudah berumur + 8 bulan, dengan ukuran minimum sebesar telur itik.
b.Pilih induk yang berkepala kecil dengan tubuh bulat, sisik utuh dan tersusun rapih. Jika ikan sedang bergerak, ekor dan sirip akan kelihatan tegak.
c.Untuk mendapatkan keturunan yang berwarna, maka calon induk yang akan dipijahkan berwarna polos. Gunakan induk jantan berwarna putih dan betina berwarna hitam atau hijau lumut atau sebaliknya.
2)Perbedaan jantan dan betina 
INDUK JANTANINDUK BETINA
Pada sirip dada terdapat bintik-bintik bulat menonjol dan jika diraba terasa kasar.Pada sirip dada terdapat bintik-bintik dan terasa halus jika diraba.
Induk yang telah matang jika diurut pelan kerarah lubang genital akan keluar cairan berwarna putihJika diurut, keluar cairan kuning bening. Pada induk yang telah matang, perut terasa lembek dan lubang genital kemerah-merahan.
3)Cara pemijahan
a.Bak/aquarium yang telah bersih diisi dengan air yang telah diendapkan + 24 jam, kemudian letakkan eceng gondok untuk melekatkan telurnya.
b.Pilihlah induk yang telah matang telur, masukkan kedalam bak pada sore hari. Bila pemilihan induk dilakukan dengan cermat, biasanya keesokan harinya telur sudah menempel pada akar eceng gondok.
c.Karena telur tidak perlu dierami, induk dapat segera dipindahkan ke kolam penampungan induk, untuk menunggu sampai saat pemijahan
berikutnya. Jika perawatannya baik, maka 3 ~ 4 minggu kemudian induk sudah dapat dipijahkan kembali. 3. PEMELIHARAAN BENIH
1)Setelah 2 ~ 3 hari telur akan menetas, sampai berumur 2 ~ 3 hari benih belum diberi makan, karena masih mempunyai persediaan makanan pada yolk sac-nya (kuning telur).
2)Pada hari ke 3 ~ 4 benih sudah dapat diberi makanan kutu air yang telah disaring.
3)Setelah berumur + 15 hari benih mulai dicoba diberi cacing rambut disamping masih diberi kutu air, sampai benih keseluruhannya mampu memakan cacing rambut baru pemberian kutu air dihentikan.
4)Untuk telur yang ditetaskan di aquarium maka sebainya setelah benih berumur + 1 minggu dipindahkan ke bak/kolam yang lebih luas.
5)Ketinggian air dalam bak 10 ~ 15 cm dengan pergantian air 5 ~ 7 hari sekali. Setiap pergantian air gunakan air yang telah diendapkan lebih dahulu.
6)Untuk menghindari sinar matahari yang terlalu terik diperlukan beberapa tanaman pelindung berupa eceng gondok.
4. PEMBESARAN
1)Pembesaran ikan dilakukan setelah benih berumur lebih dari 1 bulan sampai induk.
2)Jenis koki mutiara ini memerlukan banyak sinar matahari, untuk itu tanaman eceng gondok dapat dikurangi atau dihilangi.
3)Untuk tahap pertama pembesaran dapat ditebar + 1.000 ekor ikan dalam bak berukuran 1,5 x 2 m. Kemudian penjarangan dapat dilakukan setiap 2 minggu dengan dibagi 2.
4)Pergantian air dapat dilakukan 3 ~ 5 hari sekali, juga dengan air yang telah diendapkan.
5)Makanan yang diberikan berupa cacing rambut. Makanan diberikan pada pagi hari secara adlibitum (secukupnya). Jika pada sore hari makanan masih tersisa, segera diangkat/dibersihkan.
6)Setelah berumur 4 bulan ikan sudah merupakan calon induk. Untuk itu jantan dan betina segera dipisahkan sampai berumur 8 bulan yang telah siap dipijahkan. Untuk induk ikan sebaiknya makanan yang diberikan yaitu berupa jentik nyamuk (cuk).
7)Sepasang induk dapat menghasilkan telur 2.000 s/d 3.000 butir untuk sekali pemijahan.
5. PENUTUP Ikan mas koki mutiara mempunyai nilai ekonimis tinggi. Untuk benih berumur 1 bulan harganya berkisar Rp. 30,- s/d Rp. 50,- sedangkan sepasang induk berkisar Rp. 5.000,- s/d 10.000,- Dengan cara pemeliharaan yang tepat disertai ketekunan dapat diharapkan penghasilan yang lumayan.
Dari berbagai jenis ikan hias yang beredar di Indonesia, ikan mas koki merupakan jenis ikan hias yang dominan. Hal tersebut terkait dengan kelebihannya yaitu harganya yang relatif murah, bentuk siripnya yang indah, kepalanya yang menyerupai kepala singa serta tubuhnya yang dilapisi aneka warna dengan gerakannya yang semampai telah memikat hati para penggemarnya. Ikan mas koki berasal dari China, namun saat ini telah tersebar luas di Indonesia


Jenis Kelamin



Ikan mas koki yang telah matang gonad memiliki ciri-ciri sebagai berikut :



Ikan Betina



- Pada bagian perut agak membesar



- Bentuk dubur besar dan bulat



Ikan Jantan



- Terdapat benjolan kecil warna putih pada tutup insang atau terkadang pada jari-jari pertama sirip dada



- Bentuk dubur oval dan kecil
Kolam Induk


- Induk jantan dan betina yang telah berumur 2 – 4 tahun, ditempatkan secara terpisah dalam bak yang cukup mendapat sinar matahari



- Ukuran bak 2 x 2 x 0,6 m3 yang dilengkapi saluran pengeluaran air



- Air berasal dari air tanah yang telah diendapkan atau ledeng yang kaporitnya telah dinetralisasi



- Untuk menghilangkan kadar kaporit pada air ledeng tambahkan 1 sendok makan sodium thiosulfat per 200 liter air



- Pakan yang diberikan berupa cacing rambut atau pakan buatan dengan kadar protein minimal 15%.



Pemijahan



- Bak Pemijahan dijemur terlebih dahulu
sampai dasarnya kering


- Masukkan air setinggi 25 cm, kemudian untuk mengendalikan suhu air digunakan aerator dan thermostat



- Masukkan kakaban atau tanaman air yang mengapung sebanyak 1/3 luas permukaan sebagai tempat menempelnya telur



- Suhu media pemijahan 23-270C, pH 7,2 – 7,5, Oksigen terlarut 5 ppm, kesadahan air 50 – 200 dH ( 1 dH= 7,1 ppm)



- Induk mas koki dimasukkan ke dalam bak pemijahan dengan



perbandingan betina : jantan = 1:3. Pemijahan berlangsung pada malam hari menjelang subuh



- Keesokan harinya, telur-telur hasil pemijahan menempel di kakaban



- Hindarkan telur-telur dari curahan air hujan atau sengatan sinar matahari



- Telur dibiarkan di kakaban sampai menetas, induk dipindahkan kembali ke kolam pemeliharaa induk.



- Untuk menjaga kualitas air pemeliharaan larva, dilakukan penggantian sebagian air dengan cara menyiphon dan meningkatkan aerasi.



- Untuk menghindari tumbuhnya jamur, teteskan malachit green 1 ppm (1 mg untuk 1000 liter air) pada media pemeliharaan. Setelah 15 menit air dibuang dan diganti dengan air yang baru.



- Telur akan menetas dalam waktu 2 hari pada suhu 27 0C menjadi larva ukuran 5 mm



- Setelah larva berumur 2 – 3 hari diberikan pakan berupa jasad renik (moina, daphnia, infusoria dan rotifera), cacing rambut atau makanan buatan



- Seleksi terhadap larva ikan sebaiknya dilakukan secara rutin setelah larva berumur 2 minggu, 3 minggu dan 2-3 bulan



Pemeliharaan di akuarium



Ukuran akuarium yang biasa digunakan untuk memelihara ikan mas koki yaitu 90 x 30 x 38 cm. Suhu air pemeliharaan yang sesuai adalah 18 – 21 0C, pH < 8. Pakan yang diberikan berupa pakan alami atau pakan buatan sebanyak satu kali/ hari. Proses penggantian air dilakukan seminggu sekali sebanyak ¼ - 1/3 bagian dengan cara menyipon, sedangkan untuk membersihkan kotoran yang melayang dalam air digunakan filter.
Ikan mas koki merupakan salah satu jenis ikan pajangan yang sangat populer. Banyak penggemar jenis ikan mas kokikarena melihat tubuhnya yang aneh dan sulit digambarkan sehingga banyak orang mengatakan sebagai fantastik! Ikan mas koki ini termasuk ikan yang lamban geraknya sehingga  di dalam akuarium sering menjadi korban bulan-bulanan ikan lainnya.
Sebenarnya jenis ikan mas koki yang asli tidaklah semenarik ikan mas koki yang kita kenal sehari hari. Ikan mas koki bentuk dasarnya tidak berbeda dengan ikan mas koki biasa. Daya tariknya hanya terletak pada warna merah menyala yang membentang dari pangkal ekor sampai leher.

Tetapi, secara keseluruhan bentuk dan warnanya tidak berbeda dengan ikan mas pada umumnya. Ikan mas ini disebut juga dengan nama goldfish. Dan, di dalam sebuah akuarium, ikan mas koki terlihat begitu elok sebagaimana namanya goldfish (ikan mas).
Dan, keistimewaan yang paling menarik dari jenis ikan mas koki adalah bentuk strainnya yang jauh berbeda dengan ikan mas koki aslinya. Sampai sekarang ini, di negeri China telah banyak dihasilkan strain strain baru dari ikan mas koki ini.
Bahkan seorang ilmuwan China, yaitu Shisan Chen mengatakan bahwa sampai sekarang ada sekitar 126 strain baru yang benar-benar lain dari aslinya. Dan, memang negara China dan Jepang adalah dua negara yang paling getol menciptakan strain baru berbagai macam ikan.

Jenis-Jenis Ikan Mas Koki

1.Bubble Eye/Suihogan Goldfish:

Spesies ikan mas koki unik yang berasal dari Cina ini punya mata yang menunjuk ke atas dan 2 kantung besar berisi cairan,IKan ini juga tidak punya sirip di punggungnya,ikan mas ini bisa tumbuh 6 -8 inchi.
2.Ranchu Goldfish:
Ikan mas koki dengan tampilan yang tidak biasa ini disebut sebagai "raja ikan mas" oleh orang Jepang. Ranchu adalah hasil dari percobaan perkimpoian silang yang berbeda dari Lionhead Cina.IKan ini ga punya sirip atas,dan punya banyak warna seperti orange, red, white, red-and-white, blue, black, black-and-white, black-and-red,Ikan dengan badan kuning pucat dan kepala merah sangat jarang dan langka.
3.Butterfly tail/Jikin Goldfish:

Indah dan menggemaskan tetapi langka,Jikin diyakini dari Jepang. Ciri yang paling menonjol adalah ekor yang memiliki bentuk X.ekor kupu kupunya memiliki panjang khas, berbentuk cerutu atau torpedo. Tubuh yang putih dengan bibir,sirip dan insang merah.dapat tumbuh sampai 9 inci. Nama lainnya adalah ekor Merak dan Rokuri.
 4.Telescope Eye/Demekin Goldfish:

Spesies ini punya mata yang esar dan unik,Variasi ini berwarna merah, merah-putih,belacu, hitam-putih, coklat, biru, lavender, cokelat-dan-biru dan warna hitam. Mereka mungkin juga kadang punya sisik metalik.Walau matanya besar,penglihatannya buruk dan lebih baik tidak dicampur 1 akuarium dengan jenis lain yang lincah dan ditempatkan di akurium tanpa benda lanci.
 5.Oranda Goldfish:
Oranda, ikan mas koki unik dari Cina dan Jepang, dicirikan oleh tudung seperti raspberry dikepalanya.  Ikan mas koki ini sangat terkenal di seluruh dunia,dan punya badan bear dengan 4 ekor panjan.
6.Celestial Eye/Choten gan Goldfish
Salah satu ikan mas koki aneh yang berasal dari Cina dan Korea.Mata ikan mas ini seperti mata ikan mas teleskop,tapi mengarah keatas Tubuh ikan ini berbentuk seperti torpedo,dan tak punya sirip atas
7.Lionchu/Lionhead Goldfish:

Ikan mas koki Unik ini adalah ikan mas yang tidak memiliki sirip atas dari Thailand dan hasil dari perkimpoian silang antara lionheads dan ranchus. Memiliki tubuh yang besar, lebar dan melengkung ke belakang dan kepala yang besar.
8.Ryukin Golfish:
IKan mas koki berwarna cerah dan menarik dari Jepang ini punya sirip yang besarnya 2 kali panjang tubuhnya,moncongnya juga lancip dan punggungnya bungkuk. Ryukin punya warna seperti merah marun, merah-putih, putih, metalik dan warna belacu.di akuarium yang bagus perawatannya ikan ini dapat mencapai hingga 8 inci atau 21 cm. Nama julukan lainnya adalah Ribbontail Jepang,Fringetail,Fantail atau Veiltail
 9.Calico/Nacreous Goldfish:

Ikan mas koki bernama Calico atau Nacreous ini punya percampuran sisik warna metalik dan transparan yang menimbulkan kesan mutiara. Calico bisa tumbuh sampai 12 inchi.Coraknya terdiri dari bercak-bercak merah, kuning, abu-abu dan hitam bersama bercak gelap dan biru.
10.PomPom/Hanafusa Goldfish:
Hanafusa punya daging yang tumbuh seperti pom pom di sekitar hidungnya,badannya seperti lionhead,tapi yang tumbuh adalah hidungnya,kadang malah ada daging yang tumbuh sampai melewati bawah rahangnya.
 11.Chinsurin/Pearlscale Goldfish:
Ikan mas yang satu ini punysa sisik berbintik bintik dan berwarna mutiara,  berasal dari Jepang dan dipanggil Chinsurin

 12. Common goldfish

Ikan mas biasa hanya berbeda dalam warna dari nenek moyang mereka, ikan mas Prusia.Ikan mas biasa datang dalam berbagai warna termasuk merah, oranye / emas, ikan masputih, hitam dan kuning atau '
terjemahan alternatif">lemon'.
 13. Black Moor:
The Black moor adalah berbagai teleskop bermata ikan mas yang mewah yang memilikikarakteristik menonjol sepasang mata. Hal ini juga disebut sebagai Popeye, teleskop,kuro demekin di Jepang dan naga-mata di Cina.
14. Comet (goldfish):

Ikan mas komet atau komet-tailed adalah berbagai mewah yang paling umum di AmerikaSerikat. Hal ini mirip dengan ikan mas biasa, kecuali sedikit lebih kecil dan lebih ramping,dan terutama dibedakan oleh panjang ekornya, sangat cagak.
15. Fantail (goldfish):
Ikan mas Fantail adalah bentuk barat Ryukin dan memiliki tubuh berbentuk telur, sirippunggung tinggi, sirip ekor panjang empat kali lipat, dan tidak ada bonggol bahu.
 16. Shubunkin:
Fancy dan Shubunkins Jepang hardy ("brokat merah") memiliki ekor tunggal dengan skalanacreous, dan pola yang dikenal sebagai belacu.
 17. Panda Moor:
Tegalan panda mewah memiliki pola warna hitam-putih karakteristik dan mata menonjol.
 18. Veiltail:
The veiltail fancy dikenal yang ekstra panjang, mengalir ekor ganda. Veiltail standarmodern memerlukan lekukan sedikit atau tanpa tepi trailing dari sirip ekor, seperti dalampernikahan jilbab untuk pengantin.



Fakta Unik tentang Ikan Mas:
* Percernaan ikan mas sangat sederhana,dan sangat susah mencerna protein
* Ikan mas koki bisa mengubah warna tubuhnya,sesuai dengan tempat dimana mereka disimpan atau dipelihara
* Ikan mas koki memproduksi pigmen jika terkena cahaya.Jika ikan Mas ditaruh di tempat gelap,dia akan telihat lebih cerah pada pagi harinya,dan jika terus menerus ditaruh di tempat gelap,maka ikan mas akan kehilangan warnanya.
* Ikan mas koki bisa tumbuh maximal sampai panjang 58.42cm dan berat 4.5 kg
* Ikan mas koki terpanjang yang pernah diukur sepanjang 47.7 cm,dari moncong sampai ekor,di Belanda
* Ikan mas koki bisa hidup sampai 20 tahun,tapi ikan mas peliharaan cuma hidup 6 sampai 8 tahun (gaya hidup ga sehat ya?)
* Ikan mas koki tertua yang pernah dicatat berumur 49 tahun
* Ikan mas koki bisa hidup di kolam yang permukaannya membeku,selama masih ada cukup oxygen dan airnya tak mengeras sepenuhnya
* Di Italy ada hukum yang melarang penggunaan ikan mas koki sebagai hadiah carnaval
* Di Roma dilarang memelihara ikan mas koki di toples,karena menurut mereka sangat kejam mengurung ikan di tempat sempit seperti itu

Budidaya Lebah Madu


1. SEJARAH SINGKAT
Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya.
Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup.
Di Indonesia lebah ini mempunyai nama bermacam-macam, di Jawa disebut tawon gung, gambreng, di Sumatera barat disebut labah gadang, gantuang, kabau, jawi dan sebagainya. Di Tapanuli disebut harinuan, di Kalimantan disebut wani dan di tataran Sunda orang menyebutnya tawon Odeng.
2. SENTRA PERIKANAN
Di Indonesia sentra perlebahan masih ada di sekitar Jawa meliputi daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat dengan jumlah produksi sekitar 2000–2500 Ton untuk lebah budidaya. Kalimantan dan Sumbawa merupakan sentra untuk madu dari perburuan lebah di hutan. Sedang untuk sentra perlebahan dunia ada di CIS (Negara Pecahan Soviet), Jerman, Australia, Jepang dan Italia.
3. JENIS
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering
dibudidayakan adalah jenis A. mellifera. Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
  1. Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai Afghanistan, Cina maupun Jepang.
  2. Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
  3. Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai Irian.
  4. Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah, India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon
    klanceng.

4. MANFAAT

Produk yang dihasilkan madu adalah:

  1. Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi.
  2. Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
  3. Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obat-obatan/ kepentingan farmasi.
  4. Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika sebagai pelengkap bahan campuran.
  5. Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan membunuh virus influensa.

Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.

5. PERSYARATAN LOKASI

Suhu ideal yang cocok bagi lebah adalah sekitar 26 derajat C, pada suhu ini lebah dapat beraktifitas normal. Suhu di atas 10 derajat C lebah masih beraktifitas. Di lereng pegunungan/dataran tinggi yang bersuhu normal (25 derajat C) seperti Malang dan Bandung lebah madu masih ideal dibudidayakan. Lokasi yang disukai lebah adalah tempat terbuka, jauh dari keramaian dan banyak terdapat bunga sebagai pakannya.
6. PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu: Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk memimpin koloni.

  1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
    1. Perkandangan
      1. Suhu
        Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup tetap stabil. Yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
      2. Ketahanan terhadap iklim
        Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.
      3. Konstruksi
        Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan
        framenya.
    2. Peralatan
      Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker, pakaian kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu, sapu dan sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan berternak ratu dan lain-lain.
  2. Pembibitan
    1. Pemilihan Bibit dan Calon Induk
      Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500- 900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari. Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian bibit lebah:
      1. paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja.
      2. paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja.
      3. paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap dengan 3 sisiran sarang.
    2. Perawatan Bibit dan Calon Induk
      Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6 hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan pemeliharaan rutin.
    3. Sistem Pemuliabiakan
      Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah dengan pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul. Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu Kabupaten Malang.
    4. Reproduksi dan Perkawinan
      Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu, lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk reproduksi.
      Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
    5. Proses Penetasan
      Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel. Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya dapat ditembus oleh penghuni dewasa. Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis tabung sel dalam sisiran adalah:
      1. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di pinggir sarang.
      2. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik hitam di tengahnya.
      3. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak jumlahnya.
    Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur, larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
      1. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari, iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari, total waktu jadi lebah 15 hari.
      2. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2 hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
      3. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3 hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7 hari, total waktu jadi lebah 24 hari. Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif, kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel menjadi lebah muda sesuai asal selnya.
  3. Pemeliharaan
    1. Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan
      Pada pengelolaan lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya binatang pengganggu. 
    2. Pengontrolan Penyakit
      Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan lebah dan sisiran sarang abnormal serta menjaga kebersihan stup.
    3. Pemberian Pakan
      Cara pemberian pakan lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada. Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah :
      1. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
      2. Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
      3. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
      4. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.

Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan. Pakan
tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan 1:3:1 ditambah madu secukupnya.
7. HAMA DAN PENYAKIT
  1. Penyakit
    Di daerah tropis penyakit lebah jarang terjadi dibandingkan dengan daerah sub tropis/daerah beriklim salju. Iklim tropis merupakan penghalang terjalarnya penyakit lebah. Kelalaian kebersihan mendatangkan penyakit. Beberapa penyakit pada lebah dan penyebabnya antara lain:
    1. Foul Brood ; ada dua macam penyakit ini yaitu American Foul Brood disebabkan oleh Bacillus larva dan European Foul Brood. Penyebab: Streptococcus pluton. Penyakit ini menyerang sisiran dan tempayak lebah.
    2. Chalk Brood
      Penyebab: jamur Pericustis Apis. Jamur ini tumbuh pada tempayak dan menutupnya hingga mati.
    3. Stone Brood
      Penyebab: jamur Aspergillus flavus Link ex Fr dan Aspergillus fumigatus Fress. Tempayak yang diserang berubah menjadi seperti batu yang keras.
    4. Addled Brood
      Penyebab: telur ratu yang cacat dari dalam dan kesalahan pada ratu.
    5. Acarine
      Penyebab: kutu Acarapis woodi Rennie yang hidup dalam batang tenggorokkan lebah hingga lebah mengalami kesulitan terbang. 
    6. Nosema dan Amoeba
      Penyebab: Nosema Apis Zander yang hidup dalam perut lebah dan parasit Malpighamoeba mellificae Prell yang hidup dalam pembuluh malpighi lebah
      dan akan menuju usus. 
  2. Hama
    Hama yang sering mengganggu lebah antara lain:
    1. Burung, sebagai hewan yang juga pemakan serangga menjadikan lebah sebagai salah satu makanannya.
    2. Kadal dan Katak, gangguan yang ditimbulkan sama dengan yang dilakukan oleh burung.
    3. Semut, membangun sarang dalam stup dan merampas makanan lebah.
    4. Kupu-kupu, telur kupu-kupu yang menetas dalam sisiran menjadi ulat yang dapat merusak sisiran.
    5. Tikus, merampas madu dan merusak sisiran.
  3. Pencegahan Serangan Penyakit dan Hama
    Upaya mencegah serangan penyakit dan hama tindakan yang perlu adalah:
    1. Pembersihan stup setiap hari.
    2. Memperhatikan abnormalitas tempayak, sisiran dan kondisi lebah.
    3. Kaki-kaki stup harus diberi air untuk mencegah serangan semut.
    4. Pintu masuk dibuat seukuran lebah.
8. PANEN
  1. Hasil Utama
    Madu merupakan hasil utama dari lebah yang begitu banyak manfaatnya dan bernilai ekonomi tinggi.
  2. Hasil Tambahan
    Hasil tambahan yang punya nilai dan manfaat adalah royal jelly (susu ratu), pollen (tepungsari), lilin lebah (malam) dan propolis (perekat lebah).
  3. Pengambilan madu
    Panen madu dilaksanakan pada 1-2 minggu setelah musim bunga. Ciri-ciri madu siap dipanen adalah sisiran telah tertutup oleh lapisan lilin tipis. Sisiran yang akan dipanen dibersihkan dulu dari lebah yang masih menempel kemudian lapisan penutup sisiran dikupas. Setelah itu sisiran diekstraksi untuk diambil madunya.
Urutan proses panen:
    1. Mengambil dan mencuci sisiran yang siap panen, lapisan penutup dikupas dengan pisau.
    2. Sisiran yang telah dikupas diekstraksi dalam ekstraktor madu.
    3. Hasil disaring dan dilakukan penyortiran.
    4. Disimpan dalam suhu kamar untuk menghilangkan gelembung udara.
    5. Pengemasan madu dalam botol.
9. PASCAPANEN …
10. ANALISIS EKONOMI BUDIDAYA
10.1. Analisis Usaha Budidaya
Perkiraan analisis budidaya lebah madu dengan jumlah 100 koloni lebah dalam satu tahun pada tahun 1999 adalah sebagai berikut:
No
Perincian
Jumlah (Rupiah)
1)
Biaya Produksi
a.Penyusutan kamar madu 16 m2 (0,05xRp.1.600.000,-)80.000
bPenyusutan rumah lebah 100 m2 (0,1xRp.2.500.000,-)250.000
cPaket lebah 100 buah @ Rp. 100.000,-10.000.000
dPenyusutan ekstraktor 1 buah (0,1xRp. 225.000,-)22.500
ePenyusutan pengasap 2 buah (0,5xRp. 50.000,-)25.000
fPenyusutan stup 100 buah (0,2xRp.2.500.000,-)500.000
gPerawatan bangunan (2%xRp.4.100.000,-)82.000
hGaji 2 orang @ Rp. 200.000,-x124.800.000
iPakaian, sarung tangan, dll250.000
jMakanan100.000
kBotol dan lain-lain400.000
Jumlah biaya produksi16.509.500
2)
Pendapatan
Madu 1200 kg @ Rp. 13.000,-15.600.000
Paket lebah 30 buah @ Rp. 150.000,-4.500.000
Jumlah pendapatan Rp.20.100.000
3)Keuntungandalam satu tahun3.590.500
4)
Parameter kelayakan usaha
a.B/C ratio1,22

10.2. Gambaran Peluang AgribisnisBeternak lebah madu memiliki prospek sangat cerah, karena kebutuhan madu dalam negeri sampai saat ini masih belum mencukupi. Harga dari produk lebah yang tinggi, biaya produksi yang relatif murah, tatalaksana pemeliharaan yang mudah dan kondisi lingkungan yang mendukung merupakan peluang emas yang perlu mendapat perhatian.11. DAFTAR PUSTAKA
  1. Marhiyanto, B., 1999, Peluang Bisnis beternak Lebah, Gitamedia Press, Surabaya.
  2. Sumoprastowo, RM, Suprapto Agus, R,. 1993, Beternak Lebah Madu Modern, Bhratara, Jakarta.
  3. Trubus 4, 1988, Manisnya Rupiah dari Madu Lebah, Penebar Swadaya, Jakarta.
  4. ______________, Menghasilkan Madu Berkualitas Tinggi, Penebar Swadaya, Jakarta.
  5. Trubus 250, 1990, Petak Madu Uji Coba Untuk Menghasilkan Madu Beraneka Rasa, Penebar Swadaya, Jakarta.
  6. Trubus 273, 1992, Mutu Madu Indonesia Dibanding Impor, Penebar Swadaya, Jakarta.
  7. ______________, Menggembala Lebah Ala Australia, Penebar Swadaya, Jakarta.
  8. ______________, Pemasaran Madu Indonesia dihambat Kadar Air, Penebar Swadaya, Jakarta.
  9. Trubus 276, 1992, Beternak Lebah di Jerman, Penebar Swadaya, Jakarta.
  10. Yunus, M, Minarti, S. 1995, Aneka Tetnak, Universitas Brawijaya, Malang.
12. KONTAK HUBUNGAN
  1. Proyek Pengembangan Ekonomi Masyarakat Pedesaan – BAPPENAS Jl.Sunda Kelapa No. 7 Jakarta, Tel. 021 390 9829 , Fax. 021 390 9829
  2. Kantor Menteri Negara Riset dan Teknologi, Deputi Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Iptek, Gedung II BPPT Lantai 6, Jl. M.H.Thamrin No. 8, Jakarta 10340, Indonesia, Tel. +62 21 316 9166~69, Fax. +62 21 310 1952, Situs Web: http://www.ristek.go.id
Lebah termasuk hewan yang masuk dalam kelas insekta famili Apini dan genus
Apis. Spesiesnya bermacam-macam, yang banyak terdapat di Indonesia
adalah A. cerana, A. Dorsata A. Florea. Jenis unggul yang sering
dibudidayakan adalah jenis A. mellifera.
Menurut asal-usulnya lebah dibagi 4 jenis berdasar penyebarannya:
1) Apis cerana, diduga berasal dari daratan Asia menyebar sampai
Afghanistan, Cina maupun Jepang.
2) Apis mellifera, banyak dijumpai di daratan Eropa, misalnya Prancis, Yunani
dan Italia serta di daerah sekitar Mediterania.
3) Apis Dorsata, memiliki ukuran tubuh paling besar dengan daerah
penyebaran sub tropis dan tropis Asia seperti Indonesia, Philipina dan
sekitarnya. Penyebarannya di Indonesia merata mulai dari Sumatera sampai
Irian.
4) Apis Florea merupakan spesies terkecil tersebar mulai dari Timur Tengah,
India sampai Indonesia. Di Indonesia orang menyebutnya dengan tawon
klanceng.
4. MANFAAT
Produk yang dihasilkan madu adalah:
1) Madu sebagai produk utama berasal dari nektar bunga merupakan makanan
yang sangat berguna bagi pemeliharaan kesehatan, kosmetika dan farmasi.
2) Royal jelly dimanfaatkan untuk stamina dan penyembuhan penyakit, sebagai
bahan campuran kosmetika, bahan campuran obat-obatan.
3) Pollen (tepung sari) dimanfaatkan untuk campuran bahan obatobatan/
kepentingan farmasi.
4) Lilin lebah (malam) dimanfaatkan untuk industri farmasi dan kosmetika
sebagai pelengkap bahan campuran.
5) Propolis (perekat lebah) untuk penyembuhan luka, penyakit kulit dan
membunuh virus influensa.
Keuntungan lain dari beternak lebah madu adalah membantu dalam proses
penyerbukan bunga tanaman sehingga didapat hasil yang lebih maksimal.

PEDOMAN TEKNIS BUDIDAYA
Dalam pembudidayaan lebah madu yang perlu dipersiapkan yaitu:
Lokasi budidaya, kandang lebah modern (stup), pakaian kerja dan peralatan
Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada
seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu
koloni tidak boleh lebih dari satu ratu karena antar ratu akan saling bunuh untuk
memimpin koloni.

6.1. Penyiapan Sarana dan Peralatan
1) Perkandangan
a. Suhu
Perubahan suhu dalam stup hendaknya tidak terlalu cepat, oleh karena itu
ketebalan dinding perlu diperhatikan untuk menjaga agar suhu dalam stup
tetap stabil. Yang umum digunakan adalah kayu empuk setebal 2,5 cm.
b. Ketahanan terhadap iklim
Bahan yang dipakai harus tahan terhadap pengaruh hujan, panas, cuaca
yang selalu berubah, kokoh dan tidak mudah hancur atau rusak.
c. Konstruksi
Konstruksi kandang tradisional dengan menggunakan gelodok dari
bambu, secara modern menggunakan stup kotak yang lengkap dengan
framenya.
2) Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam budidaya lebah terdiri dari: masker,
pakaian kerja dan sarung tangan, pengasap, penyekat ratu, sangkar ratu,
sapu dan sikat, tempat makan, pondamen sarang, alat-alat kecil, peralatan
berternak ratu dan lain-lain.

Pembibitan
1) Pemilihan Bibit dan Calon Induk
Bibit lebah unggul yang di Indonesia ada dua jenis yaitu A. cerana (lokal) dan
A. mellifera (impor). Ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni
lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu
koloni lebah dapat produksi maksimal. ratu A. cerana mampu bertelur 500-
900 butir per hari dan ratu A. mellifera mampu bertelur 1500 butir per hari.
Untuk mendapatkan bibit unggul ini sekarang tersedia tiga paket pembelian
bibit lebah:
a. paket lebah ratu terdiri dari 1 ratu dengan 5 lebah pekerja.
b. paket lebah terdiri dari 1 ratu dengan 10.000 lebah pekerja.
c. paket keluarga inti terdiri dari 1 ratu dan 10.000 lebah pekerja lengkap
dengan 3 sisiran sarang.
2) Perawatan Bibit dan Calon Induk
Lebah yang baru dibeli dirawat khusus. Satu hari setelah dibeli, ratu
dikeluarkan dan dimasukkan ke dalam stup yang telah disiapkan. Selama 6
hari lebah-lebah tersebut tidak dapat diganggu karena masih pada masa
adaptasi sehingga lebih peka terhadap lingkungan yang tidak
menguntungkan. Setelah itu baru dapat dilaksanakan untuk perawatan dan
pemeliharaan rutin.
3) Sistem Pemuliabiakan
Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru sebagai upaya
pengembangan koloni. Cara yang sudah umum dilaksanakan adalah
dengan
pembuatan mangkokan buatan untuk calon ratu yang diletakkan dalam
sisiran. Tetapi sekarang ini sudah dikembangkan inseminasi buatan pada
ratu lebah untuk mendapatkan calon ratu dan lebah pekerja unggul.
Pemuliabiakan lebah ini telah berhasil dikembangkan oleh KUD Batu
Kabupaten Malang.
4) Reproduksi dan Perkawinan
Dalam setiap koloni terdapat tiga jenis lebah masing-masing lebah ratu,
lebah pekerja dan lebah jantan. Alat reproduksi lebah pekerja berupa
kelamin betina yang tidak berkembang sehingga tidak berfungsi, sedangkan
alat reproduksi berkembang lebah ratu sempurna dan berfungsi untuk
reproduksi.
Proses Perkawinan terjadi diawali musim bunga. Ratu lebah terbang keluar
sarang diikuti oleh semua pejantan yang akan mengawininya. Perkawinan
terjadi di udara, setelah perkawinan pejantan akan mati dan sperma akan

disimpan dalam spermatheca (kantung sperma) yang terdapat pada ratu
lebah kemudian ratu kembali ke sarang. Selama perkawinan lebah pekerja
menyiapkan sarang untuk ratu bertelur.
5) Proses Penetasan
Setelah kawin, lebah ratu akan mengelilingi sarang untuk mencari sel-sel
yang masih kosong dalam sisiran. Sebutir telur diletakkan di dasar sel.
Tabung sel yang telah yang berisi telur akan diisi madu dan tepung sari oleh
lebah pekerja dan setelah penuh akan ditutup lapisan tipis yang nantinya
dapat ditembus oleh penghuni dewasa.
Untuk mengeluarkan sebutir telur diperlukan waktu sekitar 0,5 menit, setelah
mengeluarkan 30 butir telur, ratu akan istirahat 6 detik untuk makan. Jenis
tabung sel dalam sisiran adalah:
a. Sel calon ratu, berukuran paling besar, tak teratur dan biasanya terletak di
pinggir sarang.
b. Sel calon pejantan, ditandai dengan tutup menonjol dan terdapat titik
hitam di tengahnya.
c. Sel calon pekerja, berukuran kecil, tutup rata dan paling banyak
jumlahnya.
Lebah madu merupakan serangga dengan 4 tingkatan kehidupan yaitu telur,
larva, pupa dan serangga dewasa. Lama dalam setiap tingkatan punya
perbedaan waktu yang bervariasi. Rata-rata waktu perkembangan lebah:
a. Lebah ratu: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 1 hari,
iatirahat 2 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 3 hari,
total waktu jadi lebah 15 hari.
b. Lebah pekerja: menetas 3 hari, larva 5 hari, terbentuk benang penutup 2
hari, iatirahat 3 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7
hari, total waktu jadi lebah 21 hari.
c. Lebah pejantan: menetas 3 hari, larva 6 hari, terbentuk benang penutup 3
hari, iatirahat 4 hari, Perubahan larva jadi pupa 1 hari, Pupa/kepompong 7
hari, total waktu jadi lebah 24 hari.
Selama dalam periode larva, larva-larva dalam tabung akan makan madu
dan tepung sari sebanyak-banyaknya. Periode ini disebut masa aktif,
kemudian larva menjadi kepompong (pupa). Pada masa kepompong lebah
tidak makan dan minum, di masa ini terjadi perubahan dalam tubuh pupa
untuk menjadi lebah sempurna. Setelah sempurna lebah akan keluar sel
menjadi lebah muda sesuai asal selnya.

Pemeliharaan
1) Sanitasi, Tindakan Preventif dan Perawatan
Pada pengelolaan lebah secara modern lebah ditempatkan pada kandang
berupa kotak yang biasa disebut stup. Di dalam stup terdapat ruang untuk
beberapa frame atau sisiran. Dengan sistem ini peternak dapat harus rajin
memeriksa, menjaga dan membersihkan bagian-bagian stup seperti
membersihkan dasar stup dari kotoran yang ada, mencegah semut/serangga
masuk dengan memberi tatakan air di kaki stup dan mencegah masuknya
binatang pengganggu.
2) Pengontrolan Penyakit
Pengontrolan ini meliputi menyingkirkan lebah dan sisiran sarang abnormal
serta menjaga kebersihan stup.
3) Pemberian Pakan
Cara pemberian pakan lebah adalah dengan menggembala lebah ke tempat
di mana banyak bunga. Jadi disesuaikan dengan musim bunga yang ada.
Dalam penggembalaan yang perlu diperhatikan adalah :
a. Perpindahan lokasi dilakukan malam hari saat lebah tidak aktif.
b. Bila jarak jauh perlu makanan tambahan (buatan).
c. Jarak antar lokasi penggembalaan minimum 3 km.
d. Luas areal, jenis tanaman yang berbunga dan waktu musim bunga.
Tujuan utama dari penggembalaan ini adalah untuk menjaga kesinambungan
produksi agar tidak menurun secara drastis. Pemberian pakan tambahan di
luar pakan pokok bertujuan untuk mengatasi kekurangan pakan akibat
musim paceklik/saat melakukan pemindahan stup saat penggeembalaan.
Pakan tambahan tidak dapat meningkatkan produksi, tetapi hanya berfungsi
untuk mempertahankan kehidupan lebah. Pakan tambahan dapat dibuat dari
bahan gula dan air dengan perbandingan 1:1 dan adonan tepung dari
campuran bahan ragi, tepung kedelai dan susu kering dengan perbandingan
1:3:1 ditambah madu secukupnya.